Polewali Mandar, 25 Januari 2021 – Mahasiswa Program Studi Bimbingan dan Konseling Pendidikan Islam (BKPI) dari Institut Agama Islam (IAI) DDI Polewali Mandar menyelenggarakan kegiatan pelatihan trauma healing yang disusul dengan praktik langsung kepada para penyintas gempa di wilayah sekitar. Kegiatan yang berlangsung dari 18 hingga 21 Januari 2021 ini bertujuan untuk memberikan bantuan psikologis kepada korban gempa sekaligus melatih kemampuan praktis mahasiswa dalam menangani trauma.
Pelatihan ini diadakan sebagai respons terhadap gempa bumi berkekuatan 6,5 SR yang melanda Kabupaten Majene dan sekitarnya pada awal bulan Januari. Pelatihan yang berlangsung selama tiga hari ini mencakup teori dan teknik-teknik dasar trauma healing, seperti pendekatan psikososial, metode relaksasi, serta teknik konseling individual dan kelompok.
Ketua Prodi BKPI, Saifuddin, S.Pd., M.Pd., menyatakan pentingnya pelatihan ini untuk meningkatkan kapasitas mahasiswa dalam menangani situasi darurat dan memberikan dukungan psikologis. “Kami ingin mahasiswa tidak hanya menguasai teori, tetapi juga mampu menerapkannya dalam situasi nyata, membantu mereka yang membutuhkan dukungan setelah bencana,” ujarnya.
Dalam pelatihan ini, para peserta dibimbing oleh beberapa pakar psikologi dan konseling dari berbagai universitas ternama. Materi yang diberikan meliputi identifikasi gejala trauma, strategi intervensi awal, serta teknik komunikasi efektif dengan korban bencana.
Setelah mendapatkan pelatihan intensif, para mahasiswa langsung terjun ke lapangan untuk mempraktikkan ilmu yang mereka peroleh. Mereka mengunjungi beberapa posko pengungsian di wilayah Majene, bertemu dengan penyintas gempa, dan melakukan sesi konseling individu serta kelompok. Kegiatan ini mendapat sambutan hangat dari para pengungsi yang merasa terbantu dengan kehadiran para konselor muda.
Salah satu mahasiswa peserta, Nurul Aini, mengungkapkan pengalaman berharga yang ia peroleh selama kegiatan ini. “Ini adalah pengalaman pertama saya terjun langsung ke lapangan dan berinteraksi dengan para korban bencana. Melihat mereka bisa sedikit lega setelah sesi konseling memberikan kepuasan tersendiri bagi kami,” tuturnya.
Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan, Dr. Mukhtar, M.Ag., memberikan apresiasi tinggi terhadap inisiatif Prodi BKPI dan semangat mahasiswa yang terlibat. “Kegiatan ini tidak hanya bermanfaat bagi para penyintas gempa, tetapi juga memberikan pengalaman praktis yang sangat berharga bagi mahasiswa. Mereka belajar untuk menjadi konselor yang kompeten dan empatik,” katanya.
Diharapkan, kegiatan seperti ini dapat terus berlanjut dan menjadi bagian dari kurikulum praktik Prodi BKPI, sehingga mahasiswa tidak hanya siap secara akademis tetapi juga memiliki keterampilan praktis yang dibutuhkan dalam memberikan layanan bimbingan dan konseling di masyarakat.